ANDA INGIN BELAJAR MENGENAL KARATE ?
MARI IKUT BERSMA SAYA MENGENAL APA ITU KARATE.
PENGENALA
N ILMU B
ELA DIRI
KARATE
A. PENDAHULUAN
Mempelajari karate-do bukanlah hal yang sulit dan bukan juga hal yang mudah.Dibutuhkan kesiapan fisik dan mental yang memadai. Dalam karate-do tidak dituntut fisik yang prima agar bisa mempelajarinya, b
egitu pula dengan mental.Fisik dan mental akan terbentuk ketika kita mempelajari karate secara baik dan benar, karena sesungguhnya itulah tujuan karate-do.Pengenalan dan proses adaptasi fisik dan mental akan terjadi secara alami, karena tehnik karate diciptakan sesuai dengan batas-batas kelenturan tubuh manusia.Pembentukan mental akan diarahkanmelalui filosofi yang terkandung dalam ajaran karate-do, penekanan padasemangat akan sangat bernilai kepada pembentukan kepribadian seorang karateka, idalam jiwa yang penuh semangat tidak ada yang tidak mungkin
tercapai, itulah karate-DO.
B. PAKAIAN KARATE
Pakaian karate dalam istilah karate ( jepang ) disebut “DOGI”. Pakaian karate didesign seperti “kimono” ( pakaian tradisional jepang ). Terbuat dari bahan yang seragam yang memiliki kekuatan berbeda pula. Warna dasar pakaian resmi karate adalah putih. Terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu baju dan celana.
C. CARA MEMAKAI SABUK
Cara memakai sabuk merupakan hal yang tidak
boleh dipandang kecil. Penampilan seorang karateka dapat mempresentasikan tingkat penguasaan terhadap ilmu karate yang dia pelajari. Menggunakan sabuk karate dengan baik merupakan tanda bahwa seorang karateka memiliki semangat yang tinggi dan pernghormatan yang tinggi terhadap ilmu karate itu sendiri. Dibawah ini adalah cara memakai sabuk karate yang baik dan benar.
D. SALAM KARATE
Etika dalam bersosialisasi disegala lingkungan adalah mengucapkan salam dengan sesama karateka. Begitu pula dalam karate. Salam merupakan hal yang sangat penting, karena disinilah letak arti filosofi terdalam, kerendahan hati dan semangat untuk terus belajar. Dengan mengucapkan salam berarti kita telah menghormati sesama karateka.Lafal salam karate adalah “OSH”, yang merupakan kependekan d
ari kata OSHINABU yang berarti Pantang Menyerah. Sikap dalam mengucapkan salam adalah sikap siap sempurna dan membungkukkan badan pada saat mengucapkan kata “OSH”.
E. KOHEI, SENPEI DAN SENSEI
Kohei adalah adik seperguruan, atau yang memiliki tingkat yang lebih rendah.Senpei adalah kakak seperguruan, atau yang memi
liki tingkat yang lebih tinggi. Sensei adalah guru/istruktur, atau yang memiliki tingkat Dan-III keatas. Di antara ketiga tingkatan ini memiliki hirearki untuk saling menghormati dan mengucapkan salam.
F. SUMPAH KARATE
Sumpah karate adalah ikrar seorang kak
areta ketika dia mempelajari karate. Sumpah karate tidak hanya berlaku ketika diucapkan di Dojo tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
SUMPAH
KARATE
SANGGUP M
EMELIHARA KEPRIB
ADIAN
SANGGUP P
ATUH PADA KEJUJURAN
SANGGUP MEMPE
RTINGGI PRESTASI
SANGGUP
MENJAGA SOPAN SAN
TUN
SANGGUP MENGUASAI DI
R
I
G. TEMPAT LATIHAN
Tempat Latihan dalam karate disebut “DOJO”, kata ini berasal dari bahasa jepang yang berarti tempat berlatih.
H. UPACARA KARATE
Sebelum dan sesudah latihan karate dilakukan upacara karate yang dipimpin oleh karateka tingkat tertinggi yang mengikuti latihan pada saat itu. Para karateka membentuk sebuah barisan sesuai dengan tingkatannya. Dimulai dari yang paling tinggi disebelah kiri hingga yang paling rendah disebelah kanan
. Sensei/instruktur yang bertugas pada saat itu akan berdiri di depan barisan. Ada dua versi upacara karate ini, ada yang dilakukan berdiri dan yang dilakukan dengan cara duduk. Masing-masing cara digunakan pada kondisi yang berbeda.
I. TINGKATAN DALAM KARATE
Hierarki Karate merupakan tingkatan pada organisasi karate.
Sabuk Putih Kyu 10-9
Sabuk Kuning
Kyu 8-7
Sabuk Hijau Kyu 7-6
Sabuk Biru Kyu 5-4
Sabuk Coklat Kyu 3-1
Shodan Dan I
Nidan Dan II
Sandan Dan III
Yondan Dan IV
Godan Dan V
…….. Dan VI
…….. Dan VII
…….. Dan VIII
…….. Dan IX
…….. Dan X
J. ALIRAN KARATE DI INDONESIA YANG BERNAUNG DALAM FORKI
Di Indonesia induk dari semua aliran karate adalah FORKI. Disinilah bermaacam-macam perguruan karate yang ada di Indonesia tergabung dalam suatu wadah organisasi. Adapun perguruan perguruan karate yang bernau
ng daalam FORKI :
1. AMURA
2. GABDIKA SHITORIU
3. BKC ( BANDUNG KARATE CLUB )
4. INKADO
5. FUNAKOSHI
6. INKAI
7. BLACK PANTHER
8. KESATUAN KARATEDI NAGASAKI INDONESIA
9. GOJUKAI
10. GOJURIU ASS
11. KKI
12. LEMKARI
13. KYOKUSHINKAI
14. KALA HITAM
15. MEDAN KARATE CLUB
16. TAKO
17. SHINDOKA
18. PORBIKAWA
19. PERKAINDO
20. PORDITYA
21. SHIROTEK
22. WADOKAI
23. KEI SHIN KAN
24. GOKASI
25. KANDAGA PRANA
TEKNIK DASAR MEMPELAJARI KAR
ATE
( KIH
ON)
Dasar dasar untuk mempelajari teknik karate untuk pemula di bagi menjadi beberapa teknik, seseorang yang I ngin mempelajari teknik katrate wajib menguasai teknik dasar dalam mempelajari karate. Teknik ini terbagi menjadi
1. Teknik Berdiri (Kuda-Kuda)
Pada teknik ini bagi seorang karate-ka adalah bagian yang sangat penting. Kuda kuda merupakan awal dari semua gerakan yang akan di pelajari dari teknik ilmu beladiri karate ini. Didalam latihan ini harusalah dilakukan dengan baik agar dalam setiap gerakan yang di lakukan tidak kaku, dan gerakan yang dihasilkan dari kuda-kuda yang baik lebih sempurna.
Dalam kondisi yang rilek tetapi dalam keadaan siaga agar seorang karate dapat menghadapi situasi yang yang terjadi dalam keadaan bagaimanapun. Namun pada saat melakukan tangkisan dan serangan agar dapat mengkondisikan tubuh dengan sempurna agar keadaan tubuh tetap seimbang, apa bila terjadi kesalahan dalam penempatan kuda-ku
da maka akan terjadi ketidak seimbangan tubuh.
Di dalam karate ada beberapa teknik kuda-kuda di antaranya adalah :
a) Kuda – kuda berdiri normal ( Heisoku-Dachi )
Ialah kuda-kuda berdiri di tempat, di mana keua kaki rapat, serta ibu jari juga rapat serta menghadap kedepan, ( lihat gambar )
b) Berdiri Dengan kaki terbuka ( Hachiji-dachi )
Posisi kuda-kuda ini di lakukan pada saat seorang karateka melakukan sikap siap- dan merupakan awal gerakan untuk memulai gerakan selanjutnya. ( lihat gamb
c) Berdiri Tunggang Kuda (kiba-dachi)
Adalah teknik kuda-kuda yang titik berat pada tengah-tengah dan pada saat melakukan kuda-kuda ini, tubuh di topang oleh kedua kaki, dan pada saat melakukan kuda-kuda ini posisi tubuh tetap tegah dan kedua telapak kaki menghadap kedepan. Adapun lebar bukaan kaki adalah dua kali bahu
d) Kuda-kuda dengan tekuk di depan. ( zen- Kutsu-dachi )
Kuda-kuda ini di lakukan dengan kaki depan di tekuk dan sejajar dengan lutut, sedan
gkan kaki belakang tetap lurus. Ibu jari agak sedikit masuk kedalam dan tapak kaki menapak dengan rata di lantai, adapun titik berat dapat pada kuda-kuda ini adalah 60 % untuk kaki depan dan 40% untuk kaki belakang.
Kuda-kuda tekuk kaki belakang ( Kokutsu-Dachi)
Kuda-kuda ini kaki belakang yang di tekuk dan posisi lutut dan ibu jari sejajar, dan kaki depan agak lurus dan sedikit di tekuk pada lutut posisi tubuh tetap dalam keadaan tegak. . Dan apa bila tapak kaki di tarik lirus tampak sejajar dan apabila kedua kaki di rapatkan seolah-olah membentuk huruf L
f) Kuda-kuda dengan kedua kaki ditekuk ( Neiko-ashi-dachi )
Kuda kuda ini dapat di lakukan dengan kedua kaki di tekuk dan pada kaki depan telapak kaki di jinjitkan, sedangkan kaki belakang tetap menempel pada lantai. Titik berat pada kuda kuda ini terletak pada kaki belakang sebagai tumpuan. Posisi tubuh tetap dalam keadaan tegak.
2. Teknik Pukulan (ZUKI)
1) Pikulan dengan posisi berdiri (Choku Zuki)Tahap awal dalam latihan memukul
dalam latihan karate, pukulan ini merupakan dasar dari teknik pukulan dalam latihan karate. Posisi tangan memukul kedepan dengan tangan salah satu berada pada pinggang ( sabuk ), pa da saat memukul luncuran taangan dari pinggang dan arah pukulan ke depan pada saat meluncurkan pukulan posisi awal tangan menggenggam dan menghadap ke atas dan sewaktu meluncurkan tangan pelahan-lahan memutar tangan dan menjadi pukulan yang sempurna. ( lihat gambar )
2) Pukulan kedepan dengan mengunakan kuda-kuda zen-kutsu-dachi ( Oi Zuki Cudan.)
ada dasarnya pukulan ini sama caranya dengan pukulan Choku Zuki, tetapi pukulan ini
di tambah denga kuda-kuda Zen kutsu Dachi.
Pukulan dengan kaki dan tangan berlawanan ( Gyaku Zuki )
4) ukulan dengan kaki berlawanan arah dengan sasaran pukul keatas (Agi Zuki)
5) Pukulan dengan kaki dan tangan sama-sama kiri maupun kanan ( tatsui uchi )
APAK KARATE DUNIA
GICHIN FUNAKOSHI
( 1868-1957 )
“KEKUATAN…………..
DIPERGUNAKAN SEBAGAI
PILIHAN TERAKHIR………..
DIMANA MANUSIA DAN KEADILAN
TIDAK DAPAT MENGATASINYA
TETAPI………………………………
APABILA KEPALAN TANGAN DI PERGUNAKAN DENGAN BEBAS TANPA DI PERTIMBANGKAN
MAKA YANG MELAKUKAN AKAN KEHILANGAN
HARGA DIRI
DI HADAPAN ORANG LAIN.”
“GICHIN FUNAKOSHI”
“KARATE-DO adalah seni perkasa untuk pembinaan ke pribadian melalui latihan, sehingga karateka dapat menguasai setiap rintangan yang nyata maupun tidak nyata.
“Kuasailah dirimu sendiri,
Sebelum kamu menguasai orang lain”
Kekuatan tanpa kasih saying adalah Kezoliman,
Kasih saying tanpa kekuatan adalah Kelemahan”
“Menyombongkan kepintaran adalah Kebodohan”
“Setajam-tajamnya pisu tanpa sering di asah tidak dapat di pakai untuk memotong.
“Berlakulah hormat kepada orang lain apabila Kamu ingin di Hormati”
“Memutuskan siapa yang menang dan siapa yang kalah bukan tujuan akhir dari KARATE-DO”
Tujuan akhir dari karate-do adalah
KEBERSIHAN JIWA.